Sabtu, 23 Mei 2015

Bab 59. Anjuran Untuk Makan Dari Hasil Usaha Sendiri Dan Menahan Diri Dari Meminta Serta Menuntut Agar Diberi

Allah Ta'ala berfirman: "Jikalau shalat telah diselesaikan, maka menyebarlah di bumi dan carilah rezeki dari keutamaan Allah," hingga habisnya ayat. (al-Jumu'ah: 10)

537. Dari Abu Abdillah yaitu az-Zubair bin al-Awwam r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya jikalau seseorang dari engkau semua itu mengambil tali-talinya -untuk mengikat- lalu ia datang di gunung, kemudian ia datang kembali -di negerinya- dengan membawa sebongkokan kayu bakar di atas punggungnya, lalu menjualnya, kemudian dengan cara sedemikian itu Allah menahan wajahnya -menjaga harga diri dari meminta-minta-, maka hal yang semacam itu adalah lebih baik baginya daripada meminta-minta sesuatu pada orang-orang, baik mereka itu suka memberinya atau menolaknya." (Riwayat Bukhari)

538. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya jikalau seseorang dari engkau semua itu mencari sebongkokan kayu bakar dan diletakkan di atas punggungnya, itu adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada seseorang, kemudian orang yang dimintai itu memberinya atau menolak permintaannya." (Muttafaq 'alaih)

539. Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Adalah Nabi Dawud 'alaihis-salam itu tidak suka makan sesuatu, kecuali dari hasil usaha tangannya sendiri -yakni hasil kerjanya sendiri-." (Riwayat Bukhari)

540. Dari Abu Hurairah r.a. pula, bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Nabi Zakariya 'alaihis-salam itu adalah seorang tukang kayu." (Riwayat Muslim)

541. Dari al-Miqdad bin Ma'dikariba r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Tidaklah seseorang itu makan sesuatu makanan, sekalipun sedikit, yang lebih baik daripada apa yang dimakannya dari hasil usaha tangannya sendiri dan sesungguhnya Nabiyullah Dawud 'alaihis-salam itu juga makan dari hasil usaha tangannya sendiri." (Riwayat Bukhari)

Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar

Daftar Isi