Allah Ta'ala berfirman: "Dan tolong menolonglah engkau semua atas kebaikan dan
ketaqwaan." (al-Maidah: 2)
Allah Ta'ala juga berfirman: "Demi masa, sesungguhnya manusia
itu dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amalan-amalan shalih, juga suka saling pesan memesan dengan kebenaran serta
saling pesan memesan dengan kesabaran." [13] (al-'Ashr: 1-3)
Imam as-Syafi'i rahimahullah mengucapkan suatu uraian yang
maksudnya ialah bahwasanya seluruh manusia atau sebagian besar dari mereka itu
terlalai untuk memikir-mikirkan isi kandungan surat ini.
178. Dari Abdur Rahman bin Zaid bin Khalid al-Juhani r.a.,
katanya: "Nabiyullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang memberikan persiapan
-bekal- untuk seseorang yang berperang fisabilillah, maka dianggaplah ia sebagai
orang yang benar-benar ikut berperang -yakni sama pahalanya dengan orang yang
ikut berperang itu-. Dan barangsiapa yang meninggalkan kepada keluarga orang
yang berperang -fisabilillah- berupa suatu kebaikan -apa-apa yang dibutuhkan
untuk kehidupan keluarganya itu-, maka dianggap pulalah ia sebagai orang yang
benar-benar ikut berperang." (Muttafaq 'alaih)
179. Dari Abu Said al-Khudri r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w.
mengirimkan suatu pasukan sebagai utusan untuk memerangi Bani Lihyan dari suku
Hudzail, lalu beliau bersabda: "Hendaklah dari setiap dua orang berangkat salah
seorang saja dari keduanya itu -maksudnya setiap golongan supaya mengirim jumlah
separuhnya-, sedang separuhnya yang tidak ikut berangkat adalah yang menjamin
kehidupan keluarga dari orang yang ikut berangkat berperang itu, dan pahalanya
adalah antara keduanya -artinya pahalanya sama antara yang berangkat dengan yang
menjamin keluarga yang berangkat tadi-." (Riwayat Muslim)
180. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah
s.a.w. bertemu dengan sekelompok orang yang berkendaraan di Rawha' -sebuah
tempat di dekat Madinah-, lalu beliau bertanya "Siapakah kaum ini?" Mereka
menjawab: "Kita kaum Muslimin." Kemudian mereka bertanya: "Siapakah Tuan?"
Beliau menjawab: "Saya Rasulullah." Kemudian ada seorang wanita yang mengangkat
seorang anak kecil di hadapan beliau lalu bertanya: "Adakah anak ini perlu
beribadah haji?" Beliau menjawab: "Ya dan untukmu -wanita itu- juga ada
pahalanya." (Riwayat Muslim)
181. Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. dari Nabi s.a.w. bahwasanya
beliau s.a.w. bersabda: "Juru simpan yang Muslim dan dapat dipercaya yang dapat
melangsungkan apa yang diperintahkan padanya, kemudian memberikan harta yang
disimpannya dengan lengkap dan cukup, juga memberikannya itu dengan hati yang
baik -tidak kesal atau iri hati pada orang yang diberi-, selanjutnya
menyampaikan harta itu kepada apa yang diperintah padanya, maka dicatatlah ia
-juru simpan tersebut- sebagai salah seorang dari dua orang yang bersedekah
-juru simpan dan pemiliknya-." (Muttafaq 'alaih) Dalam riwayat lain disebutkan:
"Yang memberikan untuk apa saja yang ia diperintahkan." Para ulama lafaz
almutashaddiqain dengan fathah qaf serta nun kasrah, karena tatsniyah atau
sebaliknya, kasrahnya qaf serta fathahnya nun, karena jamak. Keduanya
shahih.
Catatan
Kaki:
[13] Saling pesan memesan dengan
kebenaran, yakni tetap dalam ketaatan, keimanan dan keIslaman, sedang pesan
memesan dengan kesabaran, yakni sabar untuk melakukan berbakti kepada Tuhan,
melaksanakan perintah-perintahNya, juga sabar meninggalkan kemaksiatan,
kemungkaran serta menjauhi larangan-laranganNya.
Sumber:
-
Terjemah Riyadhush Shalihin - Jilid 1 - Pustaka Amani, Jakarta
-
Terjemah Riyadhush Shalihin - Jilid 2 - Pustaka Amani, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar